Thursday, September 1, 2016

SESI KEDUA PESONA STMIK AKAKOM



Perkenalkan nama saya Dara Fibriana, lulusan SMK PGRI Lumajang tahun 2011. Baru ada kesempatan untuk menitih jalur pendidikan perguruan tinggi tahun ini. Walaupun sedikit berbeda dengan yang lain, namun semangatnya tidak kalah dengan yang lain. Kebetulan saya masuk Teknik Informatika S1, jika sesuai dengan peraturan pendidikan tersebut harus ditempuh selama 4 tahun namun tidak menutup kemungkinan jika bisa 3,5th sudah lulus. Jika berbicara tentang target, keinginan saya bisa mencapai 3,5th sudah lulus. Berhubung memang ada keinginan lain dari orang tua yaitu menikah. Mengingat usia saya tahun ini 23th, jika diakumulasikan 4thn kedepan otomatis sudah 27thn. Memang sudah ada pembicaran hal tersebut dari orang tua, namun ketika saya kembali fokus kepada mimpi - mimpi saya hal yang sudah dibicara sebelumnya entah hilang kemana. Pernah di anggap terlalu berambisi meraih sesuatu hal yang sudah di cita-citakan. Menurut saya menggapai cita sampai selesai itu memilki kepuasan tersendiri. Jika dalam waktu dekat atau kurun waktu 3-4 thn mendatang rencana saya adalah ingin memfokuskan diri pada kuliah dan juga karir. Di tahun berikutnya sekitar tahun ke 5 - 10thn berikutnya saya ingin mengembangkan sebuah usaha sendiri, namun di sela - sela tahun tersebut saya tidak memungkiri jika harus mengikuti keinginan dari orang tua yaitu Menikah. Entahlah terjadi atau tidak semua itu hanyalah sebuah perkiraan, yang bisa dijadikan target kedapannya. Kebetulan saat ini memang sudah bekerja, memulai untuk kuliah dan mulai berwirausaha. Tidak menampik karena saya adalah lulusan dari jurusan Marketing di tahun 2011, kegiatan wirausaha bukan hal asing buat saya. Selain pernah diajarkan dalam sekolah waktu itu, namun memang mempunyai kepuasan tersendiri ketika kita memiliki sebuah usaha terlepas dari besar kecilnya keuntungan yang didapat.

Sesuai dengan materi Proses Belajar Mengajar & Administrasi Keuangan di STMIK AKAKOM YOGYAKARTA, sudah dijelaskan bahwa aktif kuliah mulai dari tanggal 5 September hingga 23 Desember 2016. Dan di Akakom juga sudah memiliki sistem pembayaran terbaru yaitu dengan sistem SPC (Student Payment Center). Pengertian dari sistem pembayaran tersebut adalah para mahasiswa Akakom sudah dimudahkan dalam segi pembayaran. Pembayaran tidak lagi dilakukan antri di depan loket Akakom namun bisa dilakukan di seluruh Bank BNI di Indonesia baik secara langsung maupun via ATM. Loket pembayaran hanya menerima pembayaran seperti biaya remidial, biaya wisuda dll yang terpenting adalah tidak ada hubungannya dengan pembayaran SPP, SPA dll. Selain itu dengan sistem tersebut mahasiswa tidak perlu susah menanyakan tagihan yang harus dibayarkan, karena jumlah biaya akan muncul otomatis ketika kita sudah memasukkan nomor induk mahasiswa(NIM). Serta juga dijelaskan terkait dengan cuti kuliah, dalam kegiatan cuti kuliah di Akakom hanya dibatasi sebanyak 2 semester atau 1 tahun. Namun sebelumnya hal tersebut harus minta ijin ke bagian bersangkutan dan ketika sudah disetujui maka yang bersangkutan harus membayar biaya Rp150.000 dan apabila seorang mahasiswa cuti tanpa ijin maka akan dikenakan denda sebesar Rp200.000 dan untuk biaya - biaya yang sudah dibayarkan tidak bisa ditarik kembali. Materi penutup di hari pertama ini sangat menyenangkan, yaitu dikenalkan dengan budaya yogyakarta. Baik dari segi berpakaian adat, alat musik tradisional (gamelan), wayang dan beberapa tata berbicara. Namun hal yang menarik dan menjadi perhatian penuh saya adalah ketika Dr. Ir. Surjono, M. Phil melantunkan sebuah tembang asli Yogyakarta yang memiliki makna - makna motivasi. Dan sebuah pengingat buat saya adalah ketika Beliau memberitahukan bahwa pada tahun 1756 lahirlah Yogyakarta, tepatnya pada tanggal 7 Oktober 1756 pada hari Kamis Pahing. Untuk itu setiap hari Kamis Pahing (istilah kalender jawa/weton), pemerintah Yogyakarta selalu memperingatinya dengan mengenakan baju adat Yogyakarta. Selain kota pendidikan, Yogyakarta juga dikenal dengan istilah Kota Perjuangan. Mengingat beberapa tragedi pernah terjadi serangan oleh para penjajah terutama oleh Belanda. Salah satu yang terkenal yaitu Perang Giyanti yang berlalu selama 9tahun mulai dari 13 Februari 1755. Setelah melalui perjuangan peperangan dengan Belanda, Yogyakarta juga mengalami Perjanjian Budaya yang dikenal dengan istilah Perang Diponegoro yang pada akhirnya Pangeran Diponegoro di asingkan ke Makassar. Perjanjian Budaya itu berlangsung mulai dari 1825-1830. Di ajarkan juga cara berhadapan dengan lawan bicara yang tidak boleh menatap kedua bola mata terlalu lama, disarankan menatap posisi orang di depannya sebanyak 7 orang atau pada titik ke 7 postur orang tersebut jika dihitung dari bawah. Sedikit merunduk yang ditekankan adalah tidak boleh menatap mata lawan bicara terlalu lama. selain itu juga diperagakan cara memegang kedua tangan sebagai tanda santun atau menghormati ketika berdiri, cara berjalan yaitu dengan tangan kiri memegang jarik dan tangan kanan lurus. Namun yang tidak kalah penting adalah untuk genarasi pemuda khususnya para mahasiswa baru ditekankan bahwasannya jangan sampai mudah tergoda dengan ajakan orang lain, berteman boleh asalkan bisa menahan diri terhadap barang - barang yang tidak layak dikonsumsi seperti NARKOTIKA. NARKOTIKA sendiri ialah Narkoba, Psikotropika dan Napza (Zat Adiktif). Barang - barang tersebut diberi larangan keras dan diberi tindakan tegas tidak main - main jika ketahuan mengkonsumsi barang tersebut baik para pihak petinggi negeri, publik figur, penegak keamanan, penegak hukum dan seluruh masyarakat Indonesia jika menganut pada perintah Bpk Presiden yang sudah ketiga kalinya adalah ketika ada pihak diketahaui menggunakan barang tersebut hukuman yang diterima adalah hukuman mati dan atau di copot dari jabatannya. Juga dijelaskan jenis - jenis psikotropika dan fungsinya yaitu Psikotropika golongan I yaitu narkoba hal tersebut hanya boleh dilakukan untuk hal pengembangan ilmu pengetahuan namun hingga saat ini masih disalah gunakan menjadi lahan bisnis. Lalu Psikotropika golongan II, yaitu obat-obatan yang terpaksa digunakan untuk kebutuhan mendadak, misalnya untuk kegiatan operasi butuh di bius dll. Untuk Psikotropika golongan III itu tergolong aman sejenis obat-obatan yang bisa dikonsumsi namun tetap harus menggunakan resep yang sesuai oleh dokter. Beberapa materi yang telah diberikan hari ini sangat memberikan banyak manfaat dari segi topik pembahasan yang di mulai oleh materi yang sangat serius dan ditutup oleh penutup yang sangat manis yaitu berupa alunan gamelan dan tembang. Hari ini berjalan lancar, semoga esok hingga selesainya nanti juga diberikan kelancaran.

Wednesday, August 31, 2016

PESONA AKAKOM, AWAL DARI LANGKAHKU



Perkenalkan nama saya Dara Fibriana berasal dari Lumajang Jawa Timur, tepatnya di desa Tunjungrejo. Saya merupakan alumni SMK PGRI LUMAJANG tahun 2011. Di desa kami mempunyai keunikan yang mengakibatkan mudah dikenal dalam lingkup kabupaten, di desa kami mendapat sebutan “Desa Nasrani” ya benar karena satu desa isinya orang nasrani semua. Itu sedikit bagian dari lingkungan saya. Di keluarga kecil kami terdiri dari Seorang laki-laki dengan kebijaksanaanya yaitu bapak saya yang bernama Eko Budi Santoso, dan seorang ibu yang berhati lembut yaitu Ibu Muji Rahayu dan terakhir si bungsu yang paling bawel di rumah(adik saya) yaitu Puri Retnaningtyas yang sekarang aktivitasnya sedang bekerja di salah satu perusahan swasta di Surabaya.   Sejak 2011 mengeluti dunia marketing, namun diakhir tahun 2015 mendapat kesempatan untuk mengasah passion saya yang lain, yaitu dibidang IT. Bermodal suka, dan suka bertanya akhirnya mulai tertarik. Namun sedikit minder dengan yang lain, karena ilmu terlalu minim. Belajar otodidak juga tidak mudah, harus tergantung mood dan biasanya menunggu moment the power of kepepet baru belajar.  Dengan banyaknya kegiatan saat ini, saya punya cara tersendiri untuk mengembalikan mood baik saya. Diantaranya adalah menyanyi, mendengarkan music, dan menulis. 3(tiga) hal tersebut bukan hanya menjadi kesukaan saya namun tradisi atau kebiasan jika saat sedang jenuh dengan banyaknya kegiatan. Saya sangat mempercayai jika hal – hal yang kita sukai sering dilakukan secara terus menerus, maka dapat menjadikan kita sesosok orang yang tidak mudah emosi dan bisa  menahan diri. Karena kita sudah tahu cara mengembalikan diri kita pada pemikiran yang jernih.
Salah satu sekolah tinggi yang direkomendasikan oleh para alumi programmer di tempat saya bekerja yaitu STMIK Akakom Yogyakarta. Maklum baru menjajaki Yogyakarta, jadi butuh referensi dari beberapa orang yang dikenal.  Dan mulai menggali info tentang Akakom, dalam pemikiran saya  terlintas “saya harus menjadi salah satu bagian Akakom, saya punya kesempatan yang sama untuk bisa berprestasi seperti orang – orang yang sudah menjadi alumni Akakom”. Pertama kali datang ke Akakom pada acara pembukaan masa Pesona, agak kaget sih... Kaget bukan karena kecewa namun kagum karena dari segi gedung perkuliahan, fasilitas, dan program baru yang diberikan sungguh memberikan motivasi tersendiri. Dosennya beraneka ragam, namun masih sebatas perkenalan biasa mungkin akan berlanjut ketika sudah menghapai materi kuliah langsung. Namun secara keseluruhan suasana di Akakom akan memberikan dampak positif, dan motivasi untuk selalu bisa menghadiri tiap jam kuliah dan mengikuti kegiatan - kegiatan yang lain di Akakom. Bicara tentang Pesona, mungkin ada beberapa yang belum mengerti termasuk saya. Pesona adalah salah satu kegiatan di Akakom yang berguna buat penyambutan mahasiswa baru, singkatannya yaitu Pengenalan Studi Dan Orientasi Kampus. Pasti setelah membaca singkatan tersebut sudah ada bayangan seperti apa acaranya. Namun setelah mendapat penjelasan dari beberapa panitia, kita dibuat per kelompok lalu diberikan tugas untuk dikerjakan di hari esok. Tidak sulit namun menantang, hal yang sangat berbeda dengan pemikiran saya sebelumnya. Berada di Tim Jelly Bean, sungguh sangat mengesankan. Kelompok sudah ditentukan, para calon mahasiswa tinggal melihat saja mereka diposisikan dimana. Acara demi acara pun akan bergulir, begitu juga dengan keakraban antar satu tim. Selain itu tim Jelly Bean juga tidak terlepas dari bimbingan kakak wali(kakak pembimbing kelompok), dengan adanya kakak wali semakin menjadi kelengkapan dan kecerian tersendiri dalam menjalani kegiatan Pesona ini. Dalam pikiran hanya terlintas "saya siap untuk menjalani hari esok ku bersama Akakomo". Dan sebagai penutup, aku berharap kegiatan demi kegiatan bisa saya ikuti dengan baik dan memberikan dampak positif untuk langkahku selanjutnya di Akakom.


Saturday, November 7, 2015

KUTETAP PEGANG SALIB YESUS

Hidup yang putus asa tak berarti.
Jalan dengan tanpa harapan,
Namun tangan yang penuh lubang paku
Menjelma jadi hidup baru.

Dan kayu yang kasar mengubahku.
Jalan hidup yang penuh kegagalan.
Kupuji Dia selama-lamanya .
Sebab salib mengubah hidupku.

Dan ku yakin darah Yesus yang suci.
Sudah mengalir di kalvari
Bila jaman berlalu dunia menderu
Kutetap pegang salib itu

SEPERTI HATI YESUS

Ketika hatiku tlah disakiti
Ajar ku memberi hati mengampuni
Ketika hidupku tlah dihakimi
Ajar ku memberi hati mengasihi.

Ampuni bila kami,
Tak mampu mengampuni yang bersalah kepada kami.
Seperti hati Yesus mengampuni mengasihi tiada pamrih

Monday, November 2, 2015

JADIKAN AKU INDAH

Kudatang ya Bapa,
Dalam kerinduan memandang keindahanMu.
Kuberikan segalanya semuanya yang ada
Ku ingin menyenangkan hatimu oh Tuhan
Jadikan aku indah
Yang Kau pandang mulia.
Seturut karyaMu didalam hidupku
Ajar ku berharap hanya kepadaMu.
Taat dan setia kepadaMu Tuhan.